16/11/2016

DOSA NGERASANI MELEBIHI ZINA

DOSA NGERASANI MELEBIHI ZINA 
Saat ngaji rutin Senin (31/10/2016), Pengasuh PP Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, KH Jamaludin Ahmad menerangkan tentang bahaya penyakit hati. ’’Semua perbuatan jelek sumbernya tiga penyakit hati. Yakni kibir, serakah dan hasud (iri dengki),’’ tuturnya. Kibir alias sombong inilah dosa pertama yang menyebabkan iblis terusir dari surga. Iblis sombong. Merasa lebih hebat dari Nabi Adam. Karena Nabi Adam diciptakan dari tanah. Iblis diciptakan dari api. Serakah inilah yang membuat Nabi Adam dan Hawa diturunkan dari surga. ’’Kuwabeh boleh di makan kecuali Buah Khuldi. Ngunu mangan buah Khuldi. Ini namanya serakah,’’ jelasnya. Iri dengki membuat kita tidak senang melihat orang lain dapat nikmat. Inilah yang menyebabkan Qobil membunuh Habil. Menggunjing atau ngerasani, bisa bersumber dari ketiga penyakit hati diatas. ’’Dosa ngerasani itu lebih besar dibanding zina ibunya sendiri tujuh puluh kali,’’ tutur Kiai Jamal. Sebab zina itu dosa haqqulloh , mudah terhapus jika pelakunya mau taubat. Tapi ngerasani itu haq adami. Dosanya tidak terhapus sekalipun taubat, jika tidak minta maaf pada orang yang dirasani. ’’Apa ada orang ngerasani yang minta maaf?’’ tanya Kiai Jamal. Filusuf Yunani yang bernama Socrates punya tiga filter untuk membentengi diri dari ngerasani. Suatu hari, ada orang datang hendak membicarakan temannya. Socrates lalu bertanya tiga hal kepada orang itu. Pertama, apakah Anda yakin, apa yang akan Anda katakan kepada saya itu benar? "Tidak. Sebenarnya saya HANYA MENDENGAR.’’ Kedua, apakah yang akan Anda katakan tentang teman saya itu sesuatu yang baik? "Tidak, ... malah sebaliknya …" Anda akan menceritakan sesuatu yang buruk tentang dia, tetapi Anda tidak yakin kalau itu hal benar...? Pertanyaan Socrates yang ketiga, apakah yang akan Anda katakan kepada saya tentang teman saya itu berguna bagi saya? "Tidak, ... agaknya sama sekali tidak berguna". Socrates lalu bicara dengan nada lebih tinggi. Bila Anda ingin menceritakan sesuatu yang belum tentu BENAR, bukan sesuatu yang BAIK, dan bahkan tidak BERGUNA, mengapa Anda harus menceritakan kepada saya...? (Rojif)

0 komentar:

Post a Comment