16/04/2016

Fiqh Siyasah Dusturiyah alaa manhaj Ahlussunnah wal Jamaah

Ansor Jombang Kota Online:
"Terima kasih sahabat-sahabat atas partisipasi nya pada limolasan kali ini. Diskusi nya sangat dinamis, dan memunculkan reaksi beragam. Suksesi kepemimpinan dalam Islam dalam tinjauan sejarah sebagaimana disampaikan Gus Latif, mempunyai banyak contoh. Dalam berpolitik mereka mempunyai hajjah masing2. Penganut Khilafah mempunyai rujukan sendiri, begitu pula syiah juga mempunyai rujukan sendiri. Pelajaran nya adalah dalam hal menentukan pemimpin (politik) tidak boleh kaku-kakuan".Demikian disampaikan H.Muh.Masrur kepada Ansor Jombang Kota online.

Adapun yang hadir kali ini adalah pengusung Holopis, itu adalah dalam rangka kita mengenal mereka, bagaimana mereka ( bahasa Gus Latif) mengelaborasi ideologi keaswajaan dalam praktek politik mereka. Tentang masalah kesan, tergantung pada masing-masing kita. Tidak usah buru-buru dulu menentukan sikap, sambil kita tunggu pesaing holopis mendekat...."lanjutnya

Sementara itu sikap tersebut menuai penilaian audut pandang yang lain dari berbagai sudut keilmuan.
Kehadiran tim holopis akan memicu Cara pandang yang berbeda-beda.

Bagi para akademisi akan melihat dari prespektif kajian akademis sesuai literatur yg mereka miliki.
Bagi aktivis akan melihat dr nalar kritisnya.
Bagi politisi akan melihat dr prespektif kalah menang atas kepentingan kekuasaan. dan
Bagi tukang ngopi ya tetep akan terus ngopi.
(Aman Wae)

0 komentar:

Post a Comment