16/11/2016

GUSTI ALLAH ORA NGREKEN JOMBLO

GUSTI ALLAH ORA NGREKEN JOMBLO

Saat ngaji pada rutinan Rijalul Ansor di Masjid Agung Baitul Mukminin Alun-alun Jombang Sabtu (12/11/2016), pakar tafsir Quran Pesantren Tebuireng, DR KH Mustain Syafiie, menjelaskan perbedaan sikap Allah kepada Nabi yang diberi syariat qital dan kepada Nabi yang tidak diberi syariat qital.


’’Kepada para Nabi yang diberi syariat qital, Allah benar-benar menunjukkan kehadiran-Nya melalui pertolongan-Nya yang maha dahsyat,’’ ucapnya.

Diantara Nabi yang diberi syariat qital adalah Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW. ’’Nabi Musa diatas kertas jelas mustahil selamat. Maju tenggelam di lautan. Mundur dihantam oleh ribuan pasukan Fira’un. Namun apa yang terjadi? Allah hadir.  Sehingga Nabi Musa bisa selamat dengan melewati lautan yang terbelah,’’ paparnya.


Perang Badar di zaman Nabi Muhammad juga mustahil dimenangkan. ’’313 tentara muslim melawan 1000 tentara kafir. Jelas mustahil menang.  Tapi karena Allah yang memerintahkan, maka Allah hadir memberikan pertolongan sehingga bisa menang,’’  ungkapnya.


Kondisinya berbeda dengan yang dialami Nabi Yahya dan Nabi Isa. ’’Kedua Nabi ini tidak
diberi syariat qital,’’ ujarnya.


Bagaimana hasilnya? ’’Dalam tanda kutip, dakwah keduanya gagal. Nabi Yahya dibunuh sebelum menikah. Nabi Isa nyaris dibunuh, namun lebih dulu dievakuasi oleh Allah ke langit. Pertolongan Allah yang maha dahsyat tidak ditunjukkan kepada keduanya,’’ jelasnya.


’’ Nabi Yahya dan Nabi Isa ini belum sempat menikah.  Seakan-akan Allah hendak mengatakan, emoh menolong orang yang belum menikah. Makane lek gurung nikah ojo suwi-suwi,’’ tambahnya disambut tawa para kader Ansor yang hadir.
Rojiful Mamduh

0 komentar:

Post a Comment