14/09/2016

KYAI CERDAS

KYAI CERDAS

Saat ngaji rutin Jumat Legi di Masjid Agung Baitul Mukminin (19/8/2016), pakar tafsir Quran Pesantren Tebuireng Dr KH Mustain Syafiie meminta jamaah agar tidak gampang-gampang menolak jika ada orang ingin berkurban. ’’Kiai itu harus cerdas,’’’ pesannya.   Dia lantas menceritakan orang Madura yang  mendatangi kiai hendak kurban sapi. Orang ini  hendak berkurban untuk dirinya, istrinya, dan keenam anaknya. Jadi total delapan orang. ’’Karena secara fikih sapi hanya untuk tujuh orang, maka kiai ini memutar otak agar bisa memberikan solusi,’’ jelasnya.   Akhirnya Kiai ini tanya, anak yang paling kecil seberapa. Ternyata masih  TK. ’’Lho kalau masih TK, tak bisa naik sapi sendirian. Butuh bancikan,’’ kata si Kiai. Bancikanya apa Kiai? ’’Bancikannya ya kambing,’’ ucap si Kiai. ’’Ok, kalau begitu saya tambah satu kambing Kiai.’’ Sehingga   akhirnya, orang itu berkurban satu sapi dan satu kambing untuk delapan orang. Orang Madura, kata Kiai Mustain, sangat polos dan apa adanya. ’’TK itu kata orang Madura bukan Taman Kanak-Kanak. Tapi taman Nak Kanak,’’  ucap Kiai Mustain disambut tawa jamaah.   ’’Tapi kalau dipikir-pikir, yang bener itu orang Madura,’’ kata Kiai Mustain. Misalnya ada batu jatuh keatap genting. Kita menyebut suaranya kletek-kletek. ’’Padahal gak mungkin watu jatuh nang genting langsung muni  kletek-kletek. Sing bener, tek dulu sekali. Baru kemudian kletek-kletek. Makanya orang Madura nyebutnya, Tek kletek-kletek,’’  tutur Kiai Mustain kembali disambut tawa jamaah.   Habis Asar Kamis (15/9/2016) adalah batas akhir penyembelihan kurban tahun ini. Semoga yang belum kurban bisa kurban. Walaupun dengan kambing paling kecil sekalipun..   #Setiap Hari Raya Kurban adalah Hari Raya Kurban Terakhir Kita

0 komentar:

Post a Comment