13/09/2016

APAKAH QURBANKU DITERIMA?

APAKAH  KURBANKU  DITERIMA?  

 Apakah semua kurban diterima? ’’Tidak,’’ kata pakar tafsir Quran Pesantren Tebuireng Dr KH Mustain Syafiie saat ngaji rutin Jumat Legi di Masjid Agung Baitul Mukminin, Jombang (19/8/2016). Beliau lantas mengutip QS Almaidah 27.   Disitu disebutkan bahwa dua putra Nabi Adam berkurban. Habil kurban hewan. Qobil kurban buah-buahan. Yang diterima ternyata hanya kurbannya Habil. ’’Yang diterima adalah kurban yang dilakukan murna karena takwa  kepada Allah,’’ ujarnya.  Sebagaimana yang disebut diakhir ayat.  Makanya Nabi menyatakan bahwa yang sampai dari penyembelihan kurban hanyalah takwanya. Ciri muttaqin atau orang bertakwa adalah selalu mendahulukan Allah dibanding lainnya.     Ini berarti masih ada kaitannya dengan puasa Ramadan. Tujuan puasa Ramadan adalah membentuk insan bertakwa. Indikasi keberhasilannya adalah semakin baik pasca Ramadan. Sesuai makna Syawal yang berarti menanjak atau meningkat.   Predikat takwa itu terus melekat hingga saat Idul Adha. Sehingga orang bertakwa, pasti akan mau melaksanakan ibadah kurban. ’’Kurban itu sendiri artinya mendekat. Mendekat kepada Allah,’’ tuturnya. Mendekat kepada Allah, tentu saja harus sesering mungkin. Tidak hanya seumur hidup sekali. ’’Makanya kalau bisa, kurban setiap tahun. Walaupun hanya dengan seekor kambing untuk satu keluarga,’’ paparnya. Sebab Nabi pernah berkurban satu kambing untuk keluarganya. Dan satu kambing untuk umatnya.   Seorang   jamaah lalu bertanya. Ada nenek-nenek beli kambing saat masih anakan, kecil.  Dia hanya mampu beli kambing yang harganya murah.  Kambing itu diniati untuk kurban setahun mendatang. Selama setahun dipelihara, kambing itu ternyata sempat jatuh yang mengakibatkan cacat. ’’Sebagai panitia kurban, sebaiknya kita menerima atau menolak kambing nenek tersebut?’’   Kiai Mustain sempat terdiam beberapa saat. ’’Secara fiqih, kambing itu tak bisa dibuat kurban karena cacat,’’ kata Kiai Mustain. Hewan kurban diharuskan sempurna. Karena itu mengindikasikan takwa kita. ’’Tapi aku yakin kurban nenek tadi lebih ikhlas dibanding kurbannya para pejabat. Terimoen ae. Terimoen. Tak ACC,’’ ucap Kiai Mustain disambut tawa jamaah.

0 komentar:

Post a Comment