01/08/2016

ZAKAT TAAWUN

ZAKAT TAAWUN 
Saat ngaji dalam halal bihalal dan rutinan naharul ijtima ahad pahing MWC NU Jombang kota di Masjid Al Hikmah Desa Sengon (31/7/2016), H Rohmad Chusaini menerangkan soal sedekah. "Sedekah niku enak Bu," kata wakil rois syuriah bidang ekonomi ini. Sampai-sampai, orang yang sudah mati ingin hidup lagi hanya untuk bersedekah. Sebagaimana disebut dalam QS Almunafiqun 10. "Di akhirat nanti semua orang kepanasan. Yang bisa dipakai payung adalah apa yang disedekahkan," kata pemilik toko pakaian Egro di jl Kusuma Bangsa no 10 ini. "Semakin besar payungnya maka semakin bisa melindungi dari panas. Sebaliknya, kalau orangnya besar, tapi payungnya kecil seperti yang dipakai kemidi bedes (topeng monyet) pasti tak akan bisa melindungi," tambah pria yang mempelopori arisan taawun dan zakat taawun ini. "Untuk desa Sengon saya siapkan dua paket arisan taawun masing-masing Rp 6juta. Jika kelompoknya sudah siap, bisa matur Ust Imam Mawardi (ketua ranting NU) lalu ambil uangnya ke saya," paparnya.. Ketua MWC NU, KH Asyharun Nur menjelaskan, dari 20 ranting yang ada, semua sudah diberi zakat taawun. Tiap paket Rp 6 juta untuk satu kelompok yang anggotanya sekitar 40 orang. Dibuat list mulai yang paling miskin. Rp 6 juta itu lantas diberikan kepada 20 orang yang paling miskin @ Rp 300 ribu. Selanjutnya, 20 orang itu diwajibkan sedekah seribu per hari. Dikumpulkan tiap pertemuan. Dari 20 orang itu, 15 hari sudah terkumpul Rp 300 ribu. Ini diberikan pada anggota ke 21. Selanjutnya, orang ke 21 ini mulai ikut sedekah seribu per hari. So, 15 hari terkumpul Rp 315 ribu. Yg 300 ribu diberikn anggota ke 22, yg Rp 15 ribu disimpan.. Selanjutnya anggota ke 22 mulai ikut sedekah seribu perhari. Anggota yg sudah terima Rp 300 ribu diharuskn sedekah seribu per hari. Setelah anggota ke 40 menerima Rp 300ribu maka yang menerima kembali ke no 1. Demikian seterusnya sehingga terjadi pembiasaan sedekah seribu per hari. "Alhamdulillah semua kelompok jalan. Bahkan sudah ada yang muter beberapa kali," kata Kiai Harun.

0 komentar:

Post a Comment