17/08/2016

ABU DUJANAH, WIRAI JUJUR

ABU DUJANAH WIRAI JUJUR  
 Saat haul ke-27 KH Shodiq Muslih, pendiri Pesantren Mambaul Huda Genukwatu Ngoro Jombang, Selasa (9/8/2016), Pengasuh Pesantren Al Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas KH Jamaludin Ahmad cerita seorang sahabat Nabi yang bernama Abu Dujanah.   Ia dikenal sebagi orang yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Namun seiap usai jamaah Subuh, dia bergegas pulang. Tanpa wiridan dan baca doa. ’’Padahal ada doa yang wajib dibaca usai salat,’’ kata Kiai Jamal.   Diantaranya yakni Allahumma ajirni minannar. Ya Allah selamatkanlah aku dari api neraka. ’’Jika ini dibaca pagi, maka sampai sore dilindungi Allah,’’ tuturnya. Jika dibaca sore, akan terus dilindungi Allah hingga pagi.   Nah, karena tidak pernah ikut wiridan, Nabi lantas menegur. “Wahai Abu Dujanah, kenapa engkau tidak menunggu sampai dibacakannya doa?’’ Abu Dujanah cerita bahwa sebenarnya dia sangat ingin mengamini doa Rosulullah. Namun dia memiliki tetangga yang pohon kurmanya condong ke halaman rumah Abu Dujanah. Setiap malam, kurmanya banyak yang berjatuhan di halaman rumah Abu Dujanah.   Dia bergegas pulang untuk menyapu kurma-kurma itu dan memberikan kepada si tetangga pemilik pohon. Agar anaknya tidak mengambil kurma tetangga tersebut. Abu Dujanah ingin menjaga anaknya tidak kemasukan makanan haram. Walaupun setiap hari, keluarganya sangat miskin. Anak-anaknya bahkan sering menangis kelaparan.     Pernah suatu hari usai salat subuh  Abu Dujanah ikut wiridan. ’’Namun yang terjadi, ketika aku sampai di rumah, aku lihat kurma tetanggaku yang ada di halaman rumahku  telah masuk ke dalam mulut anakku. Maka segera aku ambil kurma yang sedang dikunyahnya, aku tidak mau mereka memakan yang bukan haknya. Aku katakan kepada mereka, Nak jangan kau permalukan ayahmu di akherat nanti, lantaran perbuatanmu ini, biarlah engkau mati dalam keadaan lapar, daripada engkau hidup dengan membawa barang haram di tubuhmu,’’ kata Abu Dujanah.   Mendengar itu, Nabi lantas mengajak para sahabat menemui tetangga Abu Dujanah yang memiliki pohon kurma. Ternyata, dia seorang munafik. Nabi menawar, apakah boleh satu pohon kurma itu diganti dengan 10 pohon kurma yang akarnya emas dan jamrud serta batangnya berlian di surga. Si tetangga menjawab tidak mau. Kalau mau menukar, ya tukar dengan pohon kurma di dunia.   Abu Bakar lantas unjuk bicara. ’’Aku tukar pohon kurmamu dengan 10 pohon kurma terbaikku.’’ Si tetangga itu akhirnya sepakat. Abu Bakar memberikan pohon kurma itu kepada Abu Dujanah.   Si pemilik pohon ini ternyata licik. Dia berkata pada istrinya bahwa dia kini punya 11 pohon kurma. Yakni 10 yang diberi Abu Bakar, serta satu yang didepan rumahnya. Karena pohon itu masih didepan rumahnya, maka dia akan tetap mengambil buah-buahnya.   ’’Atas izin Allah, malam itu pohon kurma tersebut pindah ke halaman rumah Abu Dujanah," jelasnya. (Rojiful Mamduh)

0 komentar:

Post a Comment