17/05/2016

Cahaya Kubur

CAHAYA KUBUR

Saat ngaji dalam rangka 40 harinya Nyai Hj Fatimah Soleh, (ibunda KH Irfan Soleh, Ketua Umum Yayasan PP Bahrul Ulum Tambakberas) Kamis (12/5/2016), KH Husein Ilyas  Mojokerto menceritakan kisah di Kitab Tanbihul Ghofilin.

Saat mayit ditaruh kuburan, malaikat Munkar dan Nakir mendatangi mayit tersebut dari atas. Pintu kuburan bagian atas membuka. Tiba-tiba muncul cahaya yang menghalangi malaikat Munkar dan Nakir. Malaikat  lantas bertanya siapa cahaya itu. Cahaya itu bilang, dia adalah kalimah la ilaha illallah yang dicekeli oleh si mayit semasa hidup. Cahaya lantas meminta malaikat pergi. ’’Jika tidak pergi, aku akan lapor kepada Nabi Muhammad SAW. Sebab Nabi bilang, siapa yang awal dan akhir kalimahnya la ilaha illallah akan masuk surga,’’ tutur Kiai Husein menirukan ucapan cahaya.

Malaikat Munkar Nakir lantas sujud kepada Allah karena gagal menjalankan tugas. Allah lalu menyuruh mendatangi dari arah dada (posisi mayit miring menghadap kiblat). Saat malaikat hendak masuk, ternyata disitu juga ada cahaya yang menghalangi. Cahaya itu bilang, dia adalah shalat lima waktu.

’’Nabi dawuh, wong sing shalat lima waktu, diberi lima keistimewaan. Uripe ora payah. Bebas sikso kubur. Nerima catetan amal tangan kanan. Liwat jembatan hisab secepat kilat.  Dan masuk surga tanpa hisab,’’ papar Kiai Husein.

Malaikat lantas kembali dan sujud kepada Allah. Oleh Allah, disuruh mendatangi liwat belakang, arah punggung.

Ternyata disitu juga ada cahaya yang berasal dari puasa. ’’Kenapa puasa ditaruh geger/punggung?, karena puasa ini rahasia. Yang tahu puasa seseorang hanya Allah. Makanya Allah sendiri yang akan membalasnya,’’ terangnya.

Gagal lagi, malaikat lantas sujud kepada Allah. Allah kemudian memerintahkan mendatangi si mayit dari bawah, arah kaki. Ternyata di kaki ada cahaya dari sedekah. ’’Rosul dawuh, wong luman sing seneng sedekah, cidek karo menungso, cidek karo suwargo, cidek karo Allah, lan jauh soko neroko,’’ tuturnya.

Gagal lagi, malaikat sujud lagi kepada Allah. Allah lantas menyuruh mendatangi dari arah kepala. Ternyata di kepala ada cahaya dari haji. ’’Mugo-mugo kuwabeh biso haji. Kanggone wong sing mboten mampu, Jumatan niku nggeh haji,’’ ujarnya.

Karena gagal, malaikat lalu sujud kepada Allah. ’’Allah lalu dawuh, wong iku maeng ora iso mbok takoni mergo memang kekasihku. Supoyo dadi kekasihe Allah ora perlu topo. Cukup ngelakoni syariah e Allah mulai nyekeli la ilaha illallah, ngelakoni shalat, poso, zakat lan haji wis iso dadi waline Allah,’’ ungkapnya.

Tugas malaikat Munkar dan Nakir, kata Kiai Husein, belum selesai.

Keduanya lantas diperintah Allah meluaskan kuburan orang tadi hingga 70 meter. Kemudian disuruh membuka jendela surga sehingga dia bisa melihat surga. Serta disuruh membuka bau surga sehingga mayit tadi bisa mencium bau surga. ’’Widodari ketok nang jendelo iku wis podo ngintip tur awe-awe. Nang kuburan nguwasi widodadari tur mambu suwargo dadine koyok malam pertama pengantin anyar,’’ pungkas Kiai Husein.   

(Rojif)             

0 komentar:

Post a Comment