16/11/2016

ANTI DICELATU ISTRI

ANTI DICELATU  ISTRI

Saat ngaji dalam aqiqahan putranya Ustad Amin, koordinator TPQ Masjid Agung Baitul Mukminin Alun-alun Jombang Minggu (6/11/2016), Ustad Irhamudin menjelaskan tentang pentingnya aqiqah. ’’Pendapat yang lunak mengatakan bahwa aqiqah ini hanya sunah,’’ tuturnya.
Jika sampai anak dewasa orang tua belum mampu mengaqiqahi, maka orang tua bisa menyampaikan pada sang anak. Bahwasanya dia belum diaqiqahi. Sehingga jika punya kesempatan, sang anak bisa aqiqah untuk dirinya sendiri.

’’Makanya kita perlu tanya kepada orang tua kita, apakah kita sudah diaqiqahi?’’ sarannya.

Hal itu berbeda dengan pendapat yang keras. ’’Pendapat yang paling keras menyatakan bahwa aqiqah itu sampai kapanpun menjadi tanggungan orang tua. Jika anak belum diaqiqahi, maka doa si anak kepada orang tua tak akan bisa sampai,’’ tegasnya.

Pada kesempatan itu, alumni Pesantren Lirboyo Kediri ini juga memberikan doa untuk bayi yang tiba-tiba nangis tengah malam.   ’’Doa ini ada di kitab mujarrobat. Tiri tiri si jabang bayi, kedaden saking banyune peli. Cep meneng, cep meneng, cep meneng. Saking kersane Allah,’’ ucapnya.
Caranya, ketika membaca cep meneng sampai akhir, dibaca dalam satu nafas. Kemudian ditiupkan kepada anak yang menangis. (rojiful mamduh)

0 komentar:

Post a Comment