19/09/2016

Taabud Taallum

TAABUD TAALUM

 Saat ngisi seminar Seni Mengajar KH Hasyim Asyari yang diadakan Pergunu di Unhasy Tebuireng Sabtu (17/9/2016), Pengasuh Pesantren Tebuireng putri yg juga cucu Mbah Hasyim KH Fahmi Amrullah cerita tentang taabud taalum. "Mbah Hasyim tidak hanya ngajar agar pinter atau taalum. Tapi juga mendidik agar bener atau taabud," jelasnya. Taabud ini dimensinya jasmani, ruhani, mental dan spiritual. "Taabud lebih penting karena jika tidak pinter, yg rugi hanya orang itu sendiri. Tapi jika tidak bener, bisa merugikan orang banyak," paparnya. Pejabat tidak bener, korupsi. Hakim tidak bener, jual beli hukum. Ekonom/pengusaha tidak bener, curang, halalkan segala cara. Petani tidak bener, merusak alam. Guru tidak bener, merusak murid. Dokter tdk bener, buka praktek aborsi. Ulama tidak bener, buat fatwa semaunya. Makanya mata kuliah agama di kampus yg hny 2 atau 3 SKS, harus digunakan untuk tanamkn pondasi agama sesuai fakultas/jurusan. Sehingga menghasilkan sarjana yg spiritnya ibadah sesuai bidang masing2. Tidak seperti di kampus saya, Unibraw Malang, MKU Agama tidak disesuaikn dengan jurusan/fakultas. Sehingga terkesan asal ada. Akan lebih siippp jika: Mahasiswa ekonomi misalnya. Diberitahu tafsir wakafa billahi syahida bhw bisnis itu masio rugi oleh Allah tetap digerojok berkah. Mahasiswa pertanian. Diberitahu hadist bahwa apapun yg kita tanam, jika dicuri orang atau di makan hewan, dicatat sebagai sedekah. Mahasiswa hukum. Diberitahu hadist bahwa orang yg menghukumi dg tdk adil, diharamkn masuk surga. Mahasiswa teknik. Diberitahu hadist bhw siapa mencipta hal bermanfaat, akan dapat pahala yg terus mengalir sepanjg alat itu digunkn. Mahasiswa Akpol/Akabri diberitahu bahwa mata yg tak akan nangis diakhirat salah satunya adalah mata yg berjaga di perbatasan atau jaga keamanan. Mahasiswa keguruan. Diberitahu bahwa setiap ilmu yg dia sampaikn, jadi pahala yg terus mengalir. Dan lain-lain
 (Rojif)

0 komentar:

Post a Comment