05/09/2016

DZIKIR ATAU KIRD

Gus Aam: DZIKIR ATAU KIRD   
Saat rutinan zikir dan salawat Rijalul Ansor di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang Sabtu (3/9/2016), Koordinator Rijalul Ansor Pusat, Gus Aam, mengajak kader-kader Ansor menghidup-hidupkan majelis zikir.  ’’Man laisa lahu zikir kal kird. Sopo sing ora zikir, koyok ketek,’’ ucapnya. ’’Man laisa lahu zikir, laisa lahu zakar. Sopo sing ora zikir, maka tak akan punya keberanian,’’ tambahnya. Zakar disitu bermakna keberanian. Sebab manusia memang diciptakan dari zakar.   Seperti yang disebut dalam QS Alhujurat 13. Ya ayyuhannasu inna kholaqnakum min zakar. Wahai manusia, kamu diciptakan dari laki-laki. Laki-laki disebut duluan baru perempuan. Kenapa? Ya karena lelaki punya keberanian. Berani melamar. Berani menerima ijab qobul. Dan berani membuka pada malam pertama.   Kenapa zikir membuat berani? Karena hanya dengan zikir mengingat Allah-lah hati menjadi teguh dan kokoh. Sebagaimana disebut dalam QS Ar-Ro’du 28. Jika ingat bahwa Allah-lah yang menjamin rezeki, kita pasti berani menolak korupsi. Jika ingat bahwa Allah-lah yang menghidupkan dan mematikan, kita pasti tak akan takut berjuang mati-matian.   Waktu ninja-ninjaan 1998, saya pernah ikut gemblengan Pagar Nusa ke Gus Sofwan, putra KH Munjari Mbelak Kunci Mojowarno, murid tariqah Rejoso. Beliau menyampaikan dawuhe kanjeng Nabi Muhammad SAW bahwa Allah pernah menyatakan la ilaha illallah hisni. Kalimat la ilaha illallah itu tamengKu. Siapa yang masuk tamengKu maka akan aman. Makanya agar benteng pertahanan diri kita kuat, harus terus menerus zikir la ilaha illallah.

0 komentar:

Post a Comment