31/05/2016

HUDAN

HUDAN

Saat ngaji rutinan jumat legi di masjid Agung Baitul Mukminin Jombang (6/5/2016), pakar tafsir Quran Pesantren Tebuireng Dr KH Mustain Syafiie menyampaikan pergeseran yg belakangan terjadi.

Dulu, saat Kiai kampung menyampaikan bahwa besok puasa Rojab.

Lalu menceritakan fadilahnya bahwa saat di akhirat semua orang kehausan, orang yg puasa Rojab kelak akan diberi minum dari bengawan Rojab.  Air bengawan itu lebih manis dari madu. Dan lebih putih dari susu. Yang meminumnya tak akan kehausan selamanya.

"Dengar seperti itu, besoknya semua langsung puasa," ucapnya.

"Keterbatasan ilmu mereka menjadi sebab terbukanya hidayah. Sehingga amal ibadahnya terus bertambah. Posone tambah akeh. Tambah akeh," tuturnya.

Sekarang sebaliknya. "Hapal Alquran, sarjana syariah pisan. Dikandani ngunu takon sik hadise sohih opo ora. Akhire ora poso2. Kasarane kakean cangkem," ucap Kiai Mustain disambut tawa para hafid yg didistribusikan ke desa2 yg mengikuti pengajian tersebut.

"Kepintarannya, justru menjadi hijab, yang menghalangi hidayah. Sehingga ibadahnya ora bertambah2," paparnya.

Waktu seminar di Tambakberas Sabtu (28/5/2016), Rektor UIN Malang, Prof Mudjia Raharjo cerita pernah ketemu orang Yahudi yang ahli tentang Islam.

Dia ini hapal Quran. Dan yakin dengan kebenaran Alquran.

"Saat ditanya kenapa tidak memeluk Islam, dia justru mengutip ayat Quran; innaka la tahdi man ahbabta, wa lakinnAllah yahdi man yasya’ (QS Al-Qashash 56)," kata Prof Mudjia.

"Engkau tidak bisa memberi petunjuk pada siapa yang engkau kehendaki, tetapi Allah  memberikan hidayah pada siapa saja yang Dia kehendaki."

Tak heran jika Sayyidina Ali di kitab nasoihul ibad memberi peringatan..

Man zada ilman, wa lam yazdad hudan, lam yazdad minallahi illa bu'dan..

Orang yg bertambah ilmunya, tp ora tambah hidayahnya. Orang itu hanya akan semakin jauh dari Allah SWT...

Semoga Allah memberikn hidayah pada kita semua..

0 komentar:

Post a Comment