16/11/2016

DIPLOMAT

DIPLOMAT


Saat seminat di Tebuireng Selasa (3/5/2016), utusan Duta Besar Arab Saudi Syaikh Dr Ibrahim Sulaiman an-Nughoimshi menuturkan bahwa mereka sedang memperbanyak kitab-kitab karangan KH Hasyim Asy’ari untuk disebarkan gratis. Sebab menurut beliau, ajaran Mbah Hasyim dengan ajaran Wahabi banyak yang sama.


Statemen ini langsung dikritik oleh KH Aziz Mashuri, pengasuh PP Al-Aziziyah Denanyar. Beliau mempertanyakan fatwa-fatwa ulama Wahabi yang berseberangan dengan NU. Contohnya.
Pertama, Wahabi menganggap para ulama sufi sesat dan boleh dibunuh.
Kedua, Wahabi melarang peringatan Maulid Nabi.
Ketiga, Wahabi melarang ziarah kubur.


Menanggapi ini,  utusan Duta Besar Arab Saudi tersebut menyatakan bahwa fatwa-fatwa tersebut bukanlah fatwa resmi Wahabi. ’’Wahabi yang sekarang tidak seperti itu,’’ ucapnya.


Buyar acara, saya tanya DR KH Mustain Syafiie. Benarkah yang disampaikan utusan Duta Besar Arab Saudi itu, bahwa ajaran Wahabi banyak yang cocok dengan ajaran Mbah Hasyim? ’’Omonge diplomat yo ngunu iku. Diplomat itu harus bisa menyesuaikan dengan tempat dimana dia ditugaskan. Kalau negara tempat dia ditugaskan makan babi, dia ya harus ikut makan babi,’’ jawab Kiai Mustain enteng.

Rojiful Mamduh

0 komentar:

Post a Comment