Karomah Kyai Kholil Bangkalan
Adapun karomah Mbah Kholil
selanjutnya:
n. Kedatangan habib
Suatu hari menjelang sholat magrib. Seperti
biasanya Kiai Kholil mengimami jamaah sholat bersama para santri Kedemangan.
Bersamaan dengan Kiai Kholil mengimami sholat, tiba-tiba kedatangan tamu
berbangsa Arab. Orang Madura menyebutnya Habib. Seusai melaksanakan sholat,
Kiai Kholil menemui tamunya, termasuk orang Arab yang baru datang itu. Sebagai
orang Arab yang mengetahui kefasihan Bahasa Arab. Habib menghampiri Kiai Kholil
seraya berucap ; Kiai, bacaan Al-Fatihah antum (anda) kurang fasih tegur Habib.
Setelah berbasa-basi beberapa saat. Habib dipersilahkan mengambil wudlu untuk
melaksanakan sholat magrib. Tempat wudlu ada di sebelah masjid itu. Silahkan
ambil wudlu di sana ucap Kiai sambil menunjukkan arah tempat wudlu. Baru saja
selesai wudlu, tiba-tiba sang Habib dikejutkan dengan munculnya macan tutul.
Habib terkejut dan berteriak dengan bahasa Arabnya, yang fasih untuk mengusir
macan tutul yang makin mendekat itu. Meskipun Habib mengucapkan Bahasa Arab
sangat fasih untuk mengusir macan tutul, namun macan itu tidak pergi juga.
Mendengar ribut-ribut di sekitar tempat wudlu Kiai Kholil datang menghampiri.
Melihat ada macan yang tampaknya penyebab keributan itu, Kiai Kholil
mengucapkan sepatah dua patah kata yang kurang fasih. Anehnya, sang macan yang
mendengar kalimat yang dilontarkan Kiai Kholil yang nampaknya kurang fasih itu,
macan tutul bergegas menjauh. Dengan kejadian ini, Habib paham bahwa sebetulnya
Kiai Kholil bermaksud memberi pelajaran kepada dirinya, bahwa suatu ungkapan
bukan terletak antara fasih dan tidak fasih, melainkan sejauh mana penghayatan
makna dalam ungkapan itu.
0 komentar:
Post a Comment