NABI MUSA NYARIS DICORET JADI NABI
Saat ngaji dihadapan ibu-ibu Bhayangkari di Polres Jombang, Jumat (6/1/2017), Pengasuh Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas, KH Abdul Kholiq Hasan menjelaskan QS Annisa 36. Ayat itu ditutup dengan penegasan bahwa Allah tidak suka dengan orang sombong, congkak dan merasa lebih baik dibanding yang lain.
Beliau lantas cerita Nabi Musa. ’’Nabi Musa pernah diperintah Allah mencari makhluk yang lebih hina,’’ ungkapnya. Ketemu orang tua, Nabi Musa berprasangka bahwa orang tua itu lebih baik karena hidup lebih lama sehingga amalnya lebih banyak. Ketemu anak muda, Nabi Musa berprasangka anak muda dosanya lebih sedikit karena usia hidupnya lebih sedikit.
Ketemu orang sakit lepra. Nabi Musa berprasangka orang itu lebih baik. Karena jika sabar dengan sakitnya, orang itu mulia dihadapan Allah.
Nabi Musa lalu ketemu anjing kudisan. Nabi Musa sempat berpikir bahwa anjing itu lebih jelek darinya. Nabi Musa lantas tersadar. Bahwa sejelek apapun anjing, tak akan dihisab di akhirat. Dengan demikian, bisa jadi anjing lebih mulia dihadapan Allah karena tak punya dosa sama sekali.
Alhasil, Nabi Musa kembali tanpa membawa satupun makhluk yang dianggap lebih jelek dari dirinya. ’’Allah lalu berkata, seandainya kamu membawa satu saja makhluk yang kamu anggap lebih buruk, niscaya kamu Saya coret jadi Nabi karena merasa lebih baik dibanding yang lain,’’ pungkasnya.
(Lutfi Ried)
0 komentar:
Post a Comment