NGELINGNO TAMU
Selama ini Pesantren Tebuireng sangat keras bersuara menolak pemimpin non muslim. Nah, Jumat (11/11/2016), Djarot Syaiful Hidayat, wakil gubernur yang mendampingi Ahok dalam Pilgub Jakarta silaturahmi dan ziarah ke Tebuireng.
’’Mulanya Gus Solah bermaksud tidak menemui Djarot. Tapi kan tidak elok. Masak menolak tamu,’’ kata DR KH Mustain Syafiie, jelang ngisi rutinan Rijalul Ansor di Masjid Alun-alun Jombang, Sabtu (12/11/2016).
Akhirnya, Gus Solah tetap menemui Djarot.
Tapi Gus Solah minta DR KH Mustain Syafiie yang khutbah Jumat. Kiai Mustain dikenal sebagai pakar tafsir Quran Pesantren Tebuireng yang sangat keras menolak pemimpin non muslim. ’’Padahal sebenarnya bukan jadwalku khutbah,’’ kata Kiai Mustain. Hari itu Jumat Kliwon. Sementara jadwal khutban Kiai Mustain sejatinya adalah Jumat Wage.
Di khutbah itu Kiai Mustain menceritakan bahwa QS Al Maidah 51 diawali dengan khitob yang berbunyi ya ayyuhalladzina amanu (wahai orang-orang beriman). Ayat perintah puasa QS Albaqarah 183 juga diawali khitob yang sama. Ya ayyuhalladzina amanu.
’’Jadi bagi kami umat Islam, wajibnya memilih pemimpin muslim itu seperti wajibnya ibadah-ibadah yang lain seperti puasa,’’ tegas Kiai Mustain.
Inilah potret sejuknya umat Islam. Tamu tetap diterima. Namun tidak mengubah sikap kita. Ora menyakiti. Namun pesannya menusuk ke hati.
Seperti lirik lagu Ari Lasso yang berjudul Rahasia Perempuan. ’’ Sentuhlah Dia Tepat Di Hatinya # Dia Kan Jadi Milikmu Selamanya’’.
(Rojif)
0 komentar:
Post a Comment