MELARAT AKHIRAT
Saat
ngaji pada rutinan Rijalul Ansor di Masjid Agung Baitul Mukminin
Alun-alun Jombang, Sabtu (12/11/2016), pakar tafsir Quran Pesantren
Tebuireng, DR KH Mustain Syafiie, mengaku sangat senang dengan amaliah
yasinan dan tahlilan yang dimiliki NU. Yasinan dan tahlilan biasa
digunakan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia.
’’Saya
membaca dalil yang menyatakan Yasin tahlil itu tidak sampai kepada
orang mati. Saya juga membaca dalil yang menyatakan sampai. Saya pilih
ikut yang sampai sebab saya tidak yakin bisa masuk surga dengan amal
saya sendiri,’’ tuturnya.
’’Amal
apa yang akan kita andalkan untuk bisa sampai di surga? Shalat jamaah
lima waktu belum bisa istiqomah? Khataman Alquran seminggu sekali belum
ajeg? Qiyamul lail arang-arang? Terus opo sing diandalno?’’ tuturnya.
Apalagi
infaq di jalan Allah. Apa sudah mau menyerahkan sepertiga harta seperti
Sahabat Ustman bin Affan? Apalagi separo harta seperti Sahabat Umar?
Apalagi seluruh harta seperti Abu Bakar? ’’Karena itu kita masih butuh
kiriman-kiriman doa orang lain,’’ ujarnya.
’’Saya
kasihan dengan orang yang meyakini doa orang hidup tak akan sampai
kepada orang mati. Mereka ini akan miskin di akhirat. Mereka ini akan
melarat di akhirat,’’ ucapnya.
’’Yok
piye ora melarat? Begitu ada orang hidup kirim Yasin tahlil lil
muslimin wal muslimat, mereka tak akan dapat bagian. Sama malaikat mau
diberi, oleh Allah dipotong. Wong iku gak usah. Uripe biyen ora yakin
doa ngene iki nyampek,’’ ucapnya.
Rojiful mamduh
0 komentar:
Post a Comment