GUSTI ALLAH ORA NGREKEN JOMBLO
Saat
ngaji pada rutinan Rijalul Ansor di Masjid Agung Baitul Mukminin
Alun-alun Jombang Sabtu (12/11/2016), pakar tafsir Quran Pesantren
Tebuireng, DR KH Mustain Syafiie, menjelaskan perbedaan sikap Allah
kepada Nabi yang diberi syariat qital dan kepada Nabi yang tidak diberi
syariat qital.
’’Kepada
para Nabi yang diberi syariat qital, Allah benar-benar menunjukkan
kehadiran-Nya melalui pertolongan-Nya yang maha dahsyat,’’ ucapnya.
Diantara
Nabi yang diberi syariat qital adalah Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW.
’’Nabi Musa diatas kertas jelas mustahil selamat. Maju tenggelam di
lautan. Mundur dihantam oleh ribuan pasukan Fira’un. Namun apa yang
terjadi? Allah hadir. Sehingga Nabi Musa bisa selamat dengan melewati
lautan yang terbelah,’’ paparnya.
Perang
Badar di zaman Nabi Muhammad juga mustahil dimenangkan. ’’313 tentara
muslim melawan 1000 tentara kafir. Jelas mustahil menang. Tapi karena
Allah yang memerintahkan, maka Allah hadir memberikan pertolongan
sehingga bisa menang,’’ ungkapnya.
Kondisinya berbeda dengan yang dialami Nabi Yahya dan Nabi Isa. ’’Kedua Nabi ini tidak
diberi syariat qital,’’ ujarnya.
Bagaimana
hasilnya? ’’Dalam tanda kutip, dakwah keduanya gagal. Nabi Yahya
dibunuh sebelum menikah. Nabi Isa nyaris dibunuh, namun lebih dulu
dievakuasi oleh Allah ke langit. Pertolongan Allah yang maha dahsyat
tidak ditunjukkan kepada keduanya,’’ jelasnya.
’’
Nabi Yahya dan Nabi Isa ini belum sempat menikah. Seakan-akan Allah
hendak mengatakan, emoh menolong orang yang belum menikah. Makane lek
gurung nikah ojo suwi-suwi,’’ tambahnya disambut tawa para kader Ansor
yang hadir.
Rojiful Mamduh
0 komentar:
Post a Comment