Saat mengaji usai salat Duha di masjid Polres Jombang Kamis (13/7/2017), Pengasuh Pesantren Al Madienah Denanyar, KH Najib Muhammad menjelaskan pentingnya ibadah sosial. "Sebelas orang terbaik yang disebut Rosulullah seluruhnya terkait dengan hubungan sesama manusia," tuturnya.
Diantaranya, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.
Sebaik-baik manusia adalah yang panjang usianya dan baik amalnya.
Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya dengan sesama.
Sebaik-baiknya kamu adalah yang paling baik dalam membayar hutangnya. "Misalnya dibayar sebelum jatuh tempo. Atau membayar hutang dengan dilebihkan. Atau pinjam jagung jelek, dilunasi dengan jagung baik," jelasnya.
Sebaik-baiknya kamu dalam berteman adalah yang paling baik kepada temannya.
Sebaik-baiknya kamu dalam bertetangga adalah yang paling baik kepada tetangga.
’’Bahkan dalam salat pun, yang paling baik adalah yang berkaitan dengan manusia. Yang paling baik dalam salat adalah yang melemaskan pundaknya. Tidak kaku. Sehingga orang masih bisa lewat," bebernya.
Imam Jalaludin Al Mahalli, penulis Tafsir Jalalain yang banyak dikaji di pesantren, contoh ulama yang memiliki kepedulian sosial tinggi.
Sebanyak 217 santrinya, semuanya jadi tokoh besar.
Setiap beliau ngaji, selalu datang orang yang meminta makan. Sehingga beliau menghentikan sementara pengajian untuk masak. "Pengajiannya selalu jeda satu jam karena ditinggal masak untuk pengemis. Selalu seperti itu sehingga santrinya protes," tuturnya.
Para santri bertanya kenapa Imam Mahalli masih meladeni pengemis seperti itu. Padahal beliau adalah imam besar yang santrinya banyak dan karya-karyanya dikaji di seluruh negeri.
Imam Mahalli menjawab, sepanjang dia ngaji, belum pernah menemukan wali yang wafat. Lalu muridnya yang juga wali melihat kiainya dalam mimpi masuk surga karena mengajarnya atau karena ilmunya.
Imam Ghozali yang karyanya ribuan mendapat ridlo Allah karena berbelas kasih pada lalat. Dia membiarkan lalat yang hinggap dan minum di tempat tintanya.
Imam Rifai pendiri toriqoh Rifaiyah yang pengikutnya ribuan mendapat ridlo Allah karena welas asih pada kucing.
Sahabat Umar bin Khottob diridoi Allah karena membeli burung yang kesakitan karena dibuat mainan anak kecil kemudian melepaskannya.
Seorang pelacur masuk surga karena memberi minum anjing yang kehausan.
Seorang wanita ahli ibadah masuk neraka karena mengurung kucing hingga mati kelaparan.
Lalu amal kita yang mana yang akan memasukkan kita ke surga?
Menyakiti kucing saja bisa memasukkan ke neraka. Apalagi menyakiti manusia.
Bukankah tanda muttaqin itu afina aninnnas (QS Ali Imron 134). Memaafkan manusia.
Dalam kitab Busrol Kaib biliqoil habib yang diajarkan KH Taufiqurahman Muchid di Pesantren Tebuireng Ramadhan 2017 disebutkan, salah satu penyebab suul khotimah adalah menyakiti manusia..
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusnul khotimah
Diantaranya, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.
Sebaik-baik manusia adalah yang panjang usianya dan baik amalnya.
Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya dengan sesama.
Sebaik-baiknya kamu adalah yang paling baik dalam membayar hutangnya. "Misalnya dibayar sebelum jatuh tempo. Atau membayar hutang dengan dilebihkan. Atau pinjam jagung jelek, dilunasi dengan jagung baik," jelasnya.
Sebaik-baiknya kamu dalam berteman adalah yang paling baik kepada temannya.
Sebaik-baiknya kamu dalam bertetangga adalah yang paling baik kepada tetangga.
’’Bahkan dalam salat pun, yang paling baik adalah yang berkaitan dengan manusia. Yang paling baik dalam salat adalah yang melemaskan pundaknya. Tidak kaku. Sehingga orang masih bisa lewat," bebernya.
Imam Jalaludin Al Mahalli, penulis Tafsir Jalalain yang banyak dikaji di pesantren, contoh ulama yang memiliki kepedulian sosial tinggi.
Sebanyak 217 santrinya, semuanya jadi tokoh besar.
Setiap beliau ngaji, selalu datang orang yang meminta makan. Sehingga beliau menghentikan sementara pengajian untuk masak. "Pengajiannya selalu jeda satu jam karena ditinggal masak untuk pengemis. Selalu seperti itu sehingga santrinya protes," tuturnya.
Para santri bertanya kenapa Imam Mahalli masih meladeni pengemis seperti itu. Padahal beliau adalah imam besar yang santrinya banyak dan karya-karyanya dikaji di seluruh negeri.
Imam Mahalli menjawab, sepanjang dia ngaji, belum pernah menemukan wali yang wafat. Lalu muridnya yang juga wali melihat kiainya dalam mimpi masuk surga karena mengajarnya atau karena ilmunya.
Imam Ghozali yang karyanya ribuan mendapat ridlo Allah karena berbelas kasih pada lalat. Dia membiarkan lalat yang hinggap dan minum di tempat tintanya.
Imam Rifai pendiri toriqoh Rifaiyah yang pengikutnya ribuan mendapat ridlo Allah karena welas asih pada kucing.
Sahabat Umar bin Khottob diridoi Allah karena membeli burung yang kesakitan karena dibuat mainan anak kecil kemudian melepaskannya.
Seorang pelacur masuk surga karena memberi minum anjing yang kehausan.
Seorang wanita ahli ibadah masuk neraka karena mengurung kucing hingga mati kelaparan.
Lalu amal kita yang mana yang akan memasukkan kita ke surga?
Menyakiti kucing saja bisa memasukkan ke neraka. Apalagi menyakiti manusia.
Bukankah tanda muttaqin itu afina aninnnas (QS Ali Imron 134). Memaafkan manusia.
Dalam kitab Busrol Kaib biliqoil habib yang diajarkan KH Taufiqurahman Muchid di Pesantren Tebuireng Ramadhan 2017 disebutkan, salah satu penyebab suul khotimah adalah menyakiti manusia..
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusnul khotimah
0 komentar:
Post a Comment