TASBIH DALAM DEMO
Saat ngaji nadzom kifayatul adkiya di kediaman Mas Andik Nawawi Rabu (2/11/2016), a'wan PCNU Jombang, KH Lukman Hakim Tambakberas menjelaskan makna QS Al-Ahzab 42. Sucikanlah Allah dari segala sifat yang tidak layak bagi diri-Nya sejak dini hari hingga akhir malam.
’’Maksud mensucikan Allah iki piye???’’ tanya Kiai Lukman.
Beliau lantas menjawabnya sendiri.
Jika anda mau mencuri, kemudian berpikir, Allah pasti tidak melihat jika aku mengambilnya. Pada saat itu, kita tidak mensucikan Allah. Karena menganggap Allah tidak maha mengetahui.
Demikian pula ketika kita ingin maksiat. Kemudian kita berfikir bahwa Allah tidak sedang melihat kita. Maka pada saat itu kita tidak mensucikan Allah. Karena kita menganggap Allah tidak maha melihat.
Ketika kita demo. Lalu berfikir. ’’Jika aku tidak demo, pasti Allah tak akan merubah.’’ Pada saat itu, kita sedang tidak mensucikan Allah. Karena menganggap Allah tidak maha kuasa.
Ketika kita terima gaji lalu dihitung-hitung, dibandingkan dengan kebutuhan. Lalu berkata. ’’Wah, ini tidak cukup untuk satu bulan’’. Pada saat itu, kita sedang tidak mensucikan Allah. Karena kita menganggap Allah tidak mampu memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Ketika menuntut perubahan. Lalu kita membakar diri, bunuh diri. Pada saat itu kita sedang tidak mensucikan Allah. Karena berpikir Allah tidak bisa merubah jika aku tidak bunuh diri. Menganggap Allah tidak punya kekuatan. Padahal Allah maha kuat dan maha dahsyat. Kun fayakun.
Yang kurang dari demo 4 November kemarin hanyalah tidak adanya aksi bakar diri. Padahal aksi bakar diri itulah yang memantik revolusi Arab spring di Tunisia dan Mesir.
Namun itu menunjukkan bahwa saudara-saudara kita yang demo masih mensucikan Allah. Masih yakin dengan kebenaran janji Allah di QS As Saff ayat 13. Nasrumminallah wa fathun qorib. Pertolongan dan kemenangan dari Allah itu sangat dekat. Sangat dekat. (rojiful mamduh)
0 komentar:
Post a Comment