Karomah Kyai Kholil Bangkalan
Adapun karomah Mbah Kholil
selanjutnya:
i. Kyai Kholil dipenjara oleh Penjajah
Masa
hidup Kiai Kholil, tidak luput dari gejolak perlawanan terhadap penjajah.
Tetapi, dengan caranya sendiri Kiai Kholil melakukan perlawanan; pertama, ia
melakukannya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang ini, Kiai Kholil
mempersiapkan murid-muridnya untuk menjadi pemimpin yang berilmu, berwawasan,
tangguh dan mempunyai integritas, baik kepada agama maupun bangsa. Ini
dibuktikan dengan banyaknya pemimpin umat dan bangsa yang lahir dari tangannya;
salah satu di antaranya: Kiai Hasyim Asy’ari, Pendiri Pesantren Tebuireng. Cara
yang kedua, Kiai Kholil tidak melakukan perlawanan secara terbuka, melainkan ia
lebih banyak berada di balik layar. Realitas ini tergambar, bahwa ia tak
segan-segan untuk memberi suwuk (mengisi kekuatan batin, tenaga dalam) kepada
pejuang, pun Kiai Kholil tidak keberatan pesantrennya dijadikan tempat
persembunyian. Ketika pihak penjajah mengetahuinya, Kiai Kholil ditangkap
dengan harapan para pejuang menyerahkan diri. Tetapi, ditangkapnya Kiai Kholil,
malah membuat pusing pihak Belanda; karena ada kejadian-kejadian yang tidak
bisa mereka mengerti; seperti tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga
mereka harus berjaga penuh supaya para tahanan tidak melarikan diri. Di
hari-hari selanjutnya, ribuan orang datang ingin menjenguk dan memberi makanan
kepada Kiai Kholil, bahkan banyak yang meminta ikut ditahan bersamanya.
Kejadian tersebut menjadikan pihak Belanda dan sekutunya merelakan Kiai Kholil
untuk di bebaskan saja.
0 komentar:
Post a Comment