pada hari Senin tgl 2 Mei 2016 pukul 10.15 - 11.30 WIB di ruang rapat pimpinan DPR RI Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta, telah berlangsung pertemuan sekitar 20 orang dari Gerakan Bela Negara (GBN) dg Fadli Zon (Wakil Ketua DPR RI). Rombongan GBN dipimpin oleh Maria Zuraida. Hadir antara lain Taufik Ismail (Budayawan/Penyair), Budi Sudjana (GBN), Muhammad Al-Khathath (Sekjen Forum Umat Islam/FUI), Aji Pratama (FKPPI) dan Yakub (GBN). Sehubungan dg hal tsb dapat dilaporkan sbb :
1. Budi Sudjana mengatakan :
A. Ini berkaitan dg simposium di Aryaduta beberapa waktu lalu. Kami juga diundang dalam simposium tsb. Kalaupun kami hadir maka pasti hanya akan ada justifikasi bahwa kelompok penolak hadir dalam simposium. Sehingga kami memutuskan untuk tidak hadir. Kita terlena, cepat sekali melupakan, seolah-olah tidak terjadi seauatu. Bagaimanapun bagi mereka (PKI) tidak ada kata kalah.
B. Begitu kalah PKI akan mengendap sambil memberikan pendidikan dan melakukan penyusupan. Setelah kuat nanti PKI akan kembali lagi. Kalau saya lihat, upaya ini akan mereka lakukan terus. Tidak ada kata kalah, yg ada bagi PKI adalah pasang surut.
C. Kami menyadari, dg memfasilitasi simposium tsb, maka yg mendapat angin adalah PKI. Padahal TAP MPR masih berkaku. Dampaknya adalah, di luar mereka mulai merasa sah. Ini dh munculnya yayasan korban 65 di daerah. Dg adanya hal itu, pada 11 Mei 2016 akan mengeluarkan pernyataan politik, dh mengundang organisasi-organisasi yg menolak PKI.
D. Adapula dorongan untuk membuat suatu simposium yg bisa menetralisir mereka. Yg PKI tuntut sebenarnya adalah rekonsiliasi, kompensasi dan akhirnya meminta pencabutan tap MPR sehingga nantinya mereka akan bisa bebas bergerak.
E. Kita akui bahwa mereka jauh lebih kompak. Setelah reformasi, mereka ini membuat kongres-kongres. Sedangkan di kita sendiri mengakui masih ada ego sektoral. Kami berusaha mengajak semua yg merasa anti PKI, mari kita lupakan ego kelompok dan ego organisasi. Karena untuk menghadapi PKI harus betul-betul serius.
F. PKI pasti akan terus melakukan penyusupan dan masuk menjadi orang dekat pucuk pimpinan, dan kemudian disitulah PKI akan lakukan pembusukan dari dalam. Oleh karena itu kami meminta pendapat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, apa yg harus dilakukan.
2. Taufil Ismail mengatakan :
A. Segi internasional dari ideologi ini. Kalau kita pergi ke Eropa dan Amerika pada saat-saat ini, mereka pasti akan tertawa, dan mengatakan bahwa PKI sudah bangkrut. Kita waktu itu cepat sekali membubarkan dan melarang komunisme.
B. Dalam kurun waktu 74 tahun, ideologi komunis telah membunuh 120 juta orang di 76 negara. Itu artinya sebanyak 4500 orang dibunuh setiap hari selama 74 tahun. Sebanyak 76 negara terjadi kudeta oleh ideologi komunis dan berhasil di 28 negara. Dari 28 negara, 24 negara sudah bangkrut.
C. Di Indonesia, PKI bergerak terus, dibawah tanah dan ingin bangkit lagi sekarang. Apakah PKI akan menjual ideologi ini lagi? Tidak akan laku, meskipun mereka mencetak buku-buku baru. Mari kita sosialisasikan yg angka 120 juta orang terbunuh oleh ideologi komunis.
3. Muhammad Al-Khathath mengatakan :
A. Kami mengusulkan agar pimpinan DPR bisa menyatukan seluruh fraksi agar menjunjung UU yg masih berkaku. Simposium kemarin itu sama artinya dg pelanggaran UU. Kok polisi malah memukul anak-anak yg melakukan aksi justru menolak bangkitnya komunisme.
B. Patung pak tani di depan hotel Aryaduta juga harus dirobohkan karena itu patung PKI. Jangan lagi negara ini melanggar UU yg dibuatnya sendiri. Sedangkan dari kita sendiri ada baiknya kita mendatangi MUI. Kalau kita menyampaikan masalah ini, nanti pasti akan ada sikap dari MUI untuk menentang PKI.
C. Dan rencana peringatan HUT PKI di GBK pada 30 September 2016 nanti, perlu kita dahului dg apel akbar menolak komunisme, dan itu hanya bisa dilakukan dg adanya fatwa dari MUI.
4. Yakub mengatakan : PKI sudah memasang pion-pionnya untuk mencuci otak anak-anak muda sampai pada level kepemimpinan nasional. Di Lemhanas, mereka memasang Agus Widjojo. Oleh karena itu, simposium kita harus terlaksana. Kalau tidak maka PKI akan semakin kuat. Kita harus lawan dg ideologi karena ini pertarungan ideologi.
5. Aji Pratama mengatakan :
A. Kami masih peduli dg bangsa ini dan komunisme tidak boleh. DPR harus mendesak pemerintah, tidak boleh minta maaf pada PKI karena kalau itu terjadi, maka sama saja dg kita melanggar UU.
B. Pemuda saat ini menjadi salah satu target dari propaganda mereka. Kami pemuda Indonesia siap turut serta dalam apel siaga anti komunis.
6. Fadli Zon mengatakan :
A. Tugas DPR memang mengawasi pemerintah, dan seluruh konsern masyarakat juga bagian dari pengawasan yg dilakukan oleh DPR. Surat ini nanti akan kami proaes. Kalau sikap saya jelas tidak berbeda. Saya pernah langsung bertanya kepada Presidan apakah betul akan meminta maaf kepada PKI karena rumornya kuat. Presiden mengatakan bahwa terpikir sedikitpun untuk meminta maaf.
B. Saya juga mendengar rumor juga bahwa ada upaya mendapatkan legitimasi melalui kampus-kampus bahwa bagaimana kalau pemerintah meminta maaf pada PKI. Kalau Presiden meminta maaf kepada PKI pada waktu pidato kenegaraan lalu di DPR, saya akan menjadi orang pertama yg akan interupsi.
C. Kejadian tahun 1948 dan 1965 itu memang murni kasus makar atau pemberontakan PKI tidak mempunyai kontribusi dalam Proklamasi kemerdekaan. Karena itu mereka berupaya untuk melakukan pemberontakan di tahun 1948.
D. Rekonsiliasi belum tentu akan menyelesaikan masalah. Rekonsiliasi biar secara alamiah saja dan itu sebenarnya sudah terjadi. Kalau Presiden meminta maaf kepada PKI, pasti akan terjadi gugatan dan saya akan menjadi salah satunya yg akan menggugat.
E. Soal apel tolak komunisme itu bagus-bagus saja karena itu menunjukkan kalau kita memang benar-benar menolak komunisme. Memang menurut saya pribadi, simposium di Aryaduta kemarin itu tidak diperlukan karena itu hanya kental unsur politiknya saja.
0 komentar:
Post a Comment