Penjelasan ini disampaikan oleh Mantan Ketua Umum PBNU tentang LGBT di Universitas Indonesia Depok .
Di sampaikan pada hari Rabu 17 Februari pkl 14.00 sd 15.00 wib, intinya adalah sebagai berikut:
1. LGBT adalah sebuah kelainan dalam seks seseorang yg kemudian mempengaruhi psychis-nya menjadi psychosomatik ( kelainan perilaku. )
2. Oleh karenanya mereka harus tetap kita santuni karena mereka sendiri tidak menyukai menyandang kelainan itu. Jangan sekali kali kita perlakukan kasar yg melukai perasaan hatinya.
3. Guna memperkecil jumlah LGBT perlu prevensi sejak kecil apabila ada tanda2 anak2 terpengaruh kelainan perilaku seks karena pergaulan .
4. Buat anak dewasa yg sudah terlanjur, apa boleh buat .Bagaimana caranya agar tidak menular kemana mana .
5. Yang harus kita cegah adalah kampanye LGBT untuk tidak lagi memperbanyak populasinya. Mereka yg kampanye kebanyakan bukan penderita LGBT tapi mengambil manfaat dari isu LGBT, baik popularitas maupun komersial melalui media dan kemasan HAM.
6. Informasi dari para ahli psychiatri , sekitar kl 20 % saja orang yg jadi LGBT secara kodrati ( given ) yg 80 % karena pergaulah dan penyesatan informasi .
7. Jadi yg kita "lawan bukan LGBT yang ( kodrati/given )" tapi "kampanye sosialisasinya" yg memang merusak agama dan budaya . Karena tidak ada satupun agama di dunia yg memperkenankan sosialisasi itu . Tentu yg pantas setuju adalah org yg tidak beragama.
8. Khusus kaum muslimin Indonesia saya ingatkan agar menjaga anak2 di keluarga, maka semua khatib dan takmir masjid, para dai/muballigh seluruh Indonesia seharusnya memberikan penjelasan proporsional kepada umat , bahwa LGBT adalah kelainan, bukan masalah HAM atau demokrasi .
9. Semoga Allah Swt tidak menghukum kita karena dosa2 kita ,sebagaimana terjadi pada zaman Nabi Luth alaihissalam .
0 komentar:
Post a Comment